Penyakit
Status Asmatikus/Asma Akut Berat
September 21, 2024
Asma merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi jalan napas menuju paru-paru. Penderita asma yang mengalami serangan, saluran napasnya mengalami peradangan dan menyempit sehingga menyulitkan udara untuk masuk ke paru-paru. Selama terjadinya eksaserbasi atau serangan asma, gejala yang timbul menjadi jauh lebih parah. Serangan bisa terjadi dengan cepat atau lambat, bahkan dapat mengancam nyawa.
Gejala
- Kesulitan bernapas
- Napas tersengal-sengal atau pendek-pendek
- Dada terasa tertekan atau nyeri
- Batuk atau mengi/suara “ngik-ngik” yang parah
- Gelisah
- Wajah atau bibir pucat atau kebiruan
Penanganan
Cara pertama untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat inhaler pelega kerja cepat. Selain itu, hal lain yang mungkin meredakan keluhan Anda:
- Duduk tegak
- Tetap tenang
- Menghilangkan/menjauhkan alergen/pencetus
Anda harus segera memanggil ambulans jika inhaler pelega kerja cepat yang telah dihirup tidak membantu atau jika Anda mengalami gejala yang parah seperti:
- Kehilangan kesadaran (pingsan)
- Tidak dapat berbicara
- Batuk yang tidak kunjung berhenti
Pengobatan
- Anda dapat mengatasi serangan asma dengan inhaler pelega kerja cepat yang telah diresepkan dengan menghirup sebanyak 4-10 semprotan inhaler dengan tarikan napas yang dalam (1 semprotan dihirup setiap 30 detik) atau sesuai petunjuk. Inhaler pelega kerja cepat dapat digunakan setiap 20 menit selama 1 jam jika diperlukan.
- Anak kecil (hingga usia 6 tahun) dan mereka yang kesulitan dalam menggunakan inhaler dapat menggunakan inhaler dosis terukur (Metered-Dose Inhaler/MDI) yang bertekanan dan dihubungkan dengan spacer atau nebulizer.
- Jika gejala masih ada setelah 10 menit, sebaiknya segera mencari bantuan medis.
- Penderita yang mengalami serangan asma akan dievaluasi di ruang gawat darurat. Dokter akan menilai apakah dibutuhkan terapi yang lebih kuat, biasanya dengan terapi oksigen.
- Pengobatan yang paling umum untuk melebarkan saluran napas pada asma adalah salbutamol, levalbuterol, dan ipratropium. Kortikosteroid juga merupakan bagian penting dari rencana pengobatan asma. Obat-obatan tersebut dapat diberikan dengan cara diminum langsung, suntikan ke pembuluh darah (intravena), suntikan ke otot (intramuskular), atau dengan cara pernapasan (inhalasi).
Anda juga mungkin disarankan untuk melakukan tes lain seperti tes darah, rontgen dada, guna mencari infeksi tersembunyi atau penyebab lain dari serangan asma. Pengobatan lanjutan tergantung pada kondisi penderita dan hasil tes. Obat-obatan harus selalu digunakan sesuai petunjuk dokter.
Pencegahan
- Menggunakan obat sesuai dengan resep dokter
- Menghirup obat (menggunakan inhaler) dengan benar untuk memastikan jumlah obat yang dihirup tepat dosis serta obat mencapai paru-paru
- Menjauhi asap rokok dan paparan polusi udara karena keduanya dapat menyebabkan serangan asma
- Menjauhi hal-hal yang pernah menyebabkan serangan sebelumnya, seperti perubahan suhu tiba-tiba, bahan-bahan yang bersifat alergi, infeksi saluran pernapasan, serbuk sari, dan beberapa zat kimia
- Mengendalikan pencetus (jika ada/diketahui)
Kapan harus mencari bantuan dokter?
- Terjadi untuk pertama kalinya
- Tidak hilang setelah 10 menit pengobatan
- Tidak berhenti atau memburuk setelah memulai pengobatan
- Serangan muncul dan Anda tidak memiliki inhaler pelega kerja cepat