Penyakit
Severe Acute Respiratory Syndrome
September 21, 2024
COVID-19 adalah infeksi pernapasan yang sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain, kondisi ini disebabkan oleh coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). Gejala COVID-19 bervariasi mulai dari tanpa gejala hingga kondisi penyakit yang parah seperti gangguan pernapasan yang dapat mengancam jiwa secara tiba-tiba, infeksi yang luas, dan kerusakan berbagai organ.
Gejala
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona dapat memiliki gejala:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
Kondisi yang lebih jarang terjadi:
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan kemampuan perasa pada lidah dan gangguan penciuman
- Mual
- Malaise atau merasa sakit
- Nyeri otot
- Diare
Orang-orang dengan gejala COVID-19 biasanya perlu dilakukan uji dengan tes molekuler (PCR) atau tes antigen. Dalam kebanyakan kasus, hanya mereka yang menunjukkan gejala yang membutuhkan pengobatan. Orang-orang dengan COVID-19 sebaiknya melakukan isolasi diri dan istirahat. Ketika orang berisiko mengalami COVID-19 yang parah, pada kondisi ini tenaga medis biasanya akan meresepkan beberapa obat antivirus seperti sotrovimab, molnupiravir, atau remdesivir. Mendapatkan vaksinasi adalah cara paling penting untuk mencegah COVID-19, diikuti dengan melakukan social distancing atau menjaga jarak, mengenakan masker wajah, dan mencuci tangan.
Diagnosis
Tenaga kesehatan akan menanyakan riwayat medis seseorang untuk mendiagnosis COVID-19. Uji berupa tes molekuler atau tes antigen biasanya dilakukan pada:
- Orang yang mengalami gejala-gejala COVID-19 seperti di atas
- Orang yang memiliki kontak dekat dan kontak yang berisiko tinggi tertular dari orang yang mengalami COVID-19.
Kontak berisiko tinggi berarti berada di dalam ruangan tanpa menggunakan masker selama lebih dari 5 menit dengan seseorang yang memiliki atau diduga memiliki COVID-19. Tes COVID-19 meliputi:
- Tes molekuler
- Tes PCR real-time, dengan usapan hidung, hasil tes hampir 100% akurat
- Tes antigen kurang akurat dibandingkan tes PCR, tetapi memberikan hasil lebih cepat
- Tes serologi dapat menguji antibodi yang berasal dari infeksi
Penanganan
Anda seharusnya mengobati COVID-19 dengan:
- Mengisolasi diri (menjauh dari orang lain)
- Istirahat
- Mengontrol gejala mereka
Sebagian besar orang dengan COVID-19 merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu. Anda disarankan untuk minum air dalam jumlah yang banyak jika mereka mengalami demam tinggi. Untuk batuk yang mengganggu, Anda sebaiknya tidak berbaring telentang, tetapi sebaiknya duduk atau berbaring miring. Mengonsumsi satu sendok teh madu mungkin juga dapat meredakan gejala batuk, tetapi madu tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 bulan. Apabila Anda memiliki oksimeter (pengukur kadar oksigen di dalam darah) disarankan untuk sering memeriksa tingkat oksigen darah mereka untuk memastikan agar nilainya di atas 94%.
Pengobatan
Jika Anda mengalami nyeri atau demam tinggi, Anda dapat mengonsumsi obat penurun panas dan pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol atau ibuprofen. Selain itu, ada beberapa pengobatan COVID-19 yang biasanya digunakan untuk orang yang berisiko mengalami infeksi parah:
- Sotrovimab (Xevudy)
- Molnupiravir (Lagevrio)
- Remdesivir Terkadang, antibodi monoklonal juga digunakan.
Pengobatan ini biasanya hanya diberikan kepada orang di atas usia 12 tahun dengan kondisi:
- Berada pada risiko tertinggi mengalami COVID-19 dengan gambaran yang parah
- Memiliki gejala COVID-19 yang dimulai dalam 5 hari terakhir
- Telah dites positif COVID-19 melalui PCR dalam waktu 5 hari terakhir
Obat-obatan harus selalu digunakan sesuai dengan petunjuk pada label. Anda juga disarankan untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun atau memberikannya kepada anak-anak.
Bagaimana cara mencegah COVID-19?
- Mendapatkan vaksinasi, karena:
- Aman dan efektif untuk orang dewasa dan anak-anak
- Mengurangi kemungkinan terinfeksi dan menyebarkan virus
- Membantu mencegah konsekuensi serius COVID-19, termasuk kematian
- Bertemu dengan orang di luar ruangan, jika bertemu di dalam ruangan sebaiknya selalu membuka pintu dan jendela untuk membiarkan udara segar masuk.
- Menjauhi tempat-tempat ramai dan membatasi jumlah orang dalam pertemuan
- Menggunakan masker wajah di tempat umum, terutama saat sulit menjaga jarak dari orang lain
- Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer secara teratur sepanjang hari
- Tidak menyentuh mata, hidung, wajah, atau mulut, terutama dengan tangan yang kotor
- Tetap di rumah saat merasa sakit untuk mencegah penyebaran virus.
Kapan harus mencari bantuan tenaga medis?
- Merasa tidak sehat, secara tiba-tiba atau bertahap
- Kesulitan bernapas
- Batuk dengan keluarnya darah
- Merasa dingin dan berkeringat, dengan kulit pucat
- Memiliki ruam yang terlihat seperti memar kecil atau pendarahan di bawah kulit yang tidak memudar saat ditekan
- Pingsan
- Berhenti buang air kecil atau buang air kecil jauh lebih sedikit dari biasanya
- Merasa sangat lemah, pegal-pegal, atau lelah
- Tidak bisa merawat diri sendiri
- Masih merasa tidak sehat 4 minggu setelah pertama kali merasa sakit
- Memiliki tingkat saturasi oksigen darah di bawah 94%