Endrokrinologi

Prolaktinoma

September 25, 2024

Prolaktinoma

Deskripsi

Prolaktinoma merupakan tumor jinak (non-kanker) yang terletak di dalam otak, tepatnya di kelenjar hipofisis. Prolaktinoma terjadi ketika sel-sel di kelenjar hipofisis tumbuh secara berlebihan sehingga membentuk tumor. Tumor tersebut menyebabkan kelenjar hipofisis memproduksi hormon prolaktin secara berlebihan. Hormon prolaktin berfungsi untuk merangsang produksi air susu ibu (ASI), pertumbuhan payudara, serta mengatur siklus menstruasi pada perempuan. Sementara pada laki-laki, hormon prolaktin berperan untuk menstabilkan gairah seks.

Gejala

Terdapat beberapa gejala yang umumnya terjadi pada penyakit prolaktinoma, antara lain:

  • Keluarnya cairan menyerupai susu dari payudara wanita yang sudah tidak menyusui lebih dari 1 tahun atau payudara pria
  • Masalah kesuburan atau sulit memiliki keturunan
  • Penurunan gairah seksual
  • Nyeri kepala
  • Gangguan penglihatan pada kedua mata secara bertahap, meliputi pandangan kabur dan menyempit

Selain itu, terdapat gejala tambahan yang terjadi pada perempuan, meliputi:

  • Gangguan siklus menstruasi, seperti tidak mengalami menstruasi sama sekali atau tidak rutin mengalami menstruasi setiap bulan
  • Nyeri pada saat berhubungan seksual (pada wanita)

Berikut gejala tambahan yang terjadi pada laki-laki:

  • Pembesaran payudara
  • Disfungsi ereksi (tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi selama berhubungan seksual)

Penyebab

Penyebab dari prolaktinoma belum diketahui secara pasti. Penyebab yang paling sering dibahas adalah mutasi atau perubahan susunan gen. Selain itu, beberapa faktor risiko juga meningkatkan kemungkinan terjadinya prolaktinoma, antara lain:

  • Jenis kelamin perempuan
  • Usia dewasa muda (usia 20-40 tahun)
  • Riwayat keluarga dengan tumor

Penegakan Diagnosis

Diagnosis prolaktinoma ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi berupa magnetic resonance imaging atau MRI (merupakan pencitraan dengan medan magnet). Pemeriksaan laboratorium yang disarankan adalah kadar hormon prolaktin dalam darah. Pada pasien prolaktinoma, kadar prolaktin akan meningkat melebih batas normal. Selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan MRI untuk melihat kelenjar hipofisis. Pada prolaktinoma akan tampak massa atau benjolan pada kelenjar hipofisis.

Pengobatan

Terapi prolaktinoma tergantung pada jenis tumor dan sejauh mana tumor tersebut mengganggu kehidupan pasien. Terapi yang menjadi pilihan utama untuk prolaktinoma adalah dopamin agonis, yaitu obat yang meniru efek dopamin, kemudian merangsang bagian otak yang dipengaruhi oleh dopamin, salah satunya adalah kelenjar hipofisis. Contoh dari obat dopamin agonis adalah bromokriptin dan carbegoline yang dapat menormalkan kadar hormon prolaktin di dalam darah, mengurangi ukuran tumor, dan memperbaiki kesuburan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *