GHP

Perdarahan Saluran Cerna

September 25, 2024

Perdarahan Saluran Cerna

Gastrointestinal bleeding atau perdarahan saluran cerna merupakan gejala dari penyakit saluran cerna bagian dalam, mulai dari adanya luka organ saluran cerna, abnormalitas struktur organ saluran cerna, hingga keganasan. Kasus ini merupakan kasus kegawatdaruratan karena perdarahan yang terjadi dapat menyebabkan pasien jatuh ke kondisi serius (syok) hingga berujung kematian jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

Perdarahan pada saluran cerna akan keluar melalui dubur atau dalam beberapa kasus dapat melalui mulut sebagai muntah darah. Berdasarkan warna dari darah yang keluar, maka perdarahan saluran cerna dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Perdarahan saluran cerna bagian atas (PSCBA)
  • Perdarahan saluran cerna bagian bawah (PSCBB)

Gejala

Pasien dengan perdarahan saluran cerna akan mengeluhkan adanya darah yang keluar saat pasien buang air besar. Pada beberapa kejadian perdarahan yang terlalu banyak, dapat disertai dengan muntah darah dan menyebabkan pasien berada di level kritis. Jika pasien perdarahan mengalami tanda seperti di bawah ini, hati-hati pasien jatuh ke kondisi kritis (syok):

  • Kelemahan atau kelelahan
  • Pusing atau pingsan
  • Kulit dingin, lembab, dan pucat
  • Mual atau muntah
  • Tidak buang air kecil atau kencing sedikit demi sedikit
  • Semburat abu-abu atau kebiruan pada bibir atau kuku
  • Perubahan status mental atau perilaku sampai tidak sadarkan diri
  • Denyut nadi cepat
  • Nafas cepat
  • Penurunan tekanan darah
  • Pupil membesar

Penyebab

Penyebab terjadi perdarahan saluran cerna dibedakan berdasarkan di bagian mana perdarahan tersebut terjadi. Pada PSCBA, penyebab tersering adalah pecahnya pembuluh darah kerongkongan akibat penyakit hati, luka pada kerongkongan, luka pada lambung, atau tumor pada lambung. Sedangkan pada PSCBB, dapat disebabkan oleh divertikulosis (terbentuknya kantong-kantong kecil di usus), inflammatory bowel disease (IBD), kanker kolon/kanker usus, hemoroid, luka pada anus.

Siapa saja yang berisiko?

Kejadian perdarahan saluran cerna bagian bawah lebih banyak daripada saluran cerna bagian atas dan lebih banyak dialami oleh pria. Pasien yang berisiko terkena PSCBA adalah pasien yang memiliki riwayat alkohol lama, penyakit hati (seperti hepatitis, sirosis), dan sudah terdiagnosis varises esofagus (pelebaran pembuluh darah kerongkongan) sebelumnya. Sedangkan pasien yang berisiko terkena PSCBB adalah pasien yang berisiko terkena kanker usus (suka makan makanan yang dibakar) dan pasien yang sering konstipasi/jarang makan serat (hemoroid).

Diagnosis

Penegakkan diagnosis dilakukan secara cepat terlebih dahulu dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien dan mencari penyebab perdarahan. Pemeriksaan lanjutan tersebut berupa laboratorium darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, endoskopi, hingga CT scan.

Pengobatan

Rencana terapi pasien ini dibagi menjadi 2, yaitu terapi kegawatdaruratan dan terapi penyebab perdarahan sesuai dengan penyebabnya. Pada umumnya, pasien dengan perdarahan saluran cerna akan dimasukkan sebagai pasien gawat darurat dan penanganannya mengikuti kondisi pasien tetapi terapi umum yang diberikan berupa infus cairan, oksigen, selang makan, dan transfusi darah jika diperlukan.

Pencegahan

  • Hindari alkohol
  • Kurangi makan-makanan yang berlemak dan makanan yang mengandung gula tinggi
  • Rajin olahraga
  • Jangan memakai Narkoba
  • Atur pola makan teratur
  • Jangan makan sembarangan
  • Pastikan makan-makanan yang bersih dan matang dengan baik

Kapan harus mencari bantuan dokter?

Kasus ini merupakan kasus gawat darurat sehingga disarankan untuk Anda segera ke IGD rumah sakit terdekat untuk mencari bantuan dokter untuk terapi lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *