Obgyn

Partus Prematurus Imminens

September 19, 2024

Partus Prematurus Imminens

Partus prematurus imminens adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut kondisi di mana wanita hamil mengalami tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa persalinan prematur mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, biasanya dalam waktu 24-48 jam. Istilah ini juga sering disebut sebagai “ancaman persalinan prematur”.

  • Riwayat persalinan prematur sebelumnya.
  • Adanya infeksi pada sistem reproduksi, seperti infeksi vagina atau saluran reproduksi atas.
  • Penyakit kronis pada ibu, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit autoimun.
  • Gagal fungsi plasenta atau masalah plasenta lainnya, seperti plasenta previa atau abrupsi plasenta.
  • Kehamilan ganda (hamil dengan bayi kembar atau lebih).
  • Adanya tekanan psikologis atau sosial yang tinggi.
  • Posisi janin yang tidak normal (misalnya, janin dalam posisi sungsang atau lintang).
  • Perdarahan selama kehamilan.
  • Usia ibu yang sangat muda (di bawah 17 tahun) atau usia ibu yang lanjut (di atas 35 tahun).

Gejala

  • Kontraksi uterus yang teratur, meskipun belum teratur seperti pada persalinan normal.
  • Peningkatan tekanan atau rasa nyeri pada panggul atau punggung bagian bawah.
  • Perubahan atau peningkatan dalam lendir serviks atau keluarnya cairan dari vagina.
  • Peningkatan atau perubahan dalam aktivitas janin.

Ketika wanita hamil mengalami tanda-tanda ini, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis agar dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah persalinan prematur memang akan terjadi dan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menunda persalinan atau memberikan perawatan yang diperlukan untuk mempromosikan kesehatan ibu dan bayi.

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kontraksi uterus, panjang serviks, dan tanda-tanda lain dari persalinan prematur. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan, yaitu:

  • Pemeriksaan Ultrasound: Ultrasonografi dapat dilakukan untuk mengukur panjang serviks dan menilai kondisi janin. Panjang serviks yang singkat atau adanya perubahan pada lendir serviks dapat mengindikasikan risiko persalinan prematur.
  • Tes Tambahan: Dokter dapat melakukan tes tambahan, seperti uji fFN (fetal fibronectin) dari cairan vagina, yang dapat memberikan petunjuk apakah persalinan prematur mungkin terjadi dalam waktu dekat.
  • Monitoring Kontraksi: Dokter dapat memantau kontraksi uterus dan aktivitas janin untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal persalinan prematur.
  • Evaluasi Penyebab Underlying: Jika ditemukan penyebab yang mendasari seperti infeksi atau masalah plasenta, penanganan yang sesuai akan direkomendasikan untuk mengurangi risiko persalinan prematur.

Penanganan

Penanganan partus prematurus imminens tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia kehamilan, kondisi kesehatan ibu dan janin, serta gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa pendekatan umum dalam penanganan partus prematurus imminens:

  1. Obat Tokolitik: Obat-obatan tokolitik dapat diberikan untuk menahan kontraksi uterus dan mengurangi risiko persalinan prematur jika kehamilan belum mencapai usia gestasi yang aman untuk kelahiran.
  2. Steroid Antenatal: Pemberian steroid antenatal, seperti betametason, dapat diberikan untuk mematangkan paru-paru janin dan mengurangi risiko sindrom distres pernapasan pada bayi prematur.
  3. Pengaturan Istirahat dan Aktivitas: Wanita hamil mungkin direkomendasikan untuk istirahat total atau pembatasan aktivitas untuk mengurangi risiko peningkatan kontraksi.
  4. Monitoring dan Pengawasan: Dokter akan melakukan pemantauan teratur terhadap kontraksi uterus, panjang serviks, dan aktivitas janin untuk mengidentifikasi perkembangan yang mengarah ke persalinan prematur.
  5. Pemantauan di Rumah Sakit: Pada kasus-kasus yang lebih parah, rawat inap di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pengawasan yang lebih intensif dan penanganan segera jika kondisi memburuk.
  6. Evaluasi dan Penanganan Komplikasi: Jika ada komplikasi lain yang terkait, seperti infeksi atau masalah plasenta, penanganan yang sesuai akan diberikan untuk mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
  7. Edukasi dan Dukungan Emosional: Memberikan informasi yang akurat tentang kondisi dan tindakan yang diambil dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kolaborasi antara dokter dan pasien dalam mengelola partus prematurus imminens.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *