Mata
Kalazion
September 20, 2024
Deskripsi
Kalazion adalah kista/benjolan kecil, keras, dan tidak nyeri yang biasanya muncul di kelopak mata akibat penyumbatan dan peradangan kelenjar Meibomian (kelenjar penghasil minyak pada kelopak mata). Kalazion bukanlah infeksi bakteri, melainkan reaksi peradangan terhadap minyak yang terperangkap.
Penyebab
Kalazion disebabkan oleh penyumbatan kelenjar Meibomian yang menyebabkan penumpukan minyak dan peradangan kronis. Faktor yang dapat menyebabkan penyumbatan kelenjar Meibomian termasuk:
- Peradangan kronis pada kelopak mata (blefaritis).
- Rosacea, yang merupakan kondisi kulit kronis yang mempengaruhi wajah.
- Kondisi kulit berminyak seperti rosacea atau dermatitis seborrheic.
Gejala
- Benjolan kecil dan keras di kelopak mata yang tidak nyeri.
- Pembengkakan ringan di kelopak mata yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
- Kadang-kadang, pembengkakan dapat mempengaruhi penglihatan jika cukup besar.
- Kemerahan di sekitar area yang terkena.
Penularan
Kalazion tidak menular dari satu orang ke orang lain karena bukan disebabkan oleh infeksi bakteri, melainkan oleh penyumbatan kelenjar minyak.
Pengobatan
- Kompres hangat selama 10-15 menit dilakukan beberapa kali sehari untuk membantu melunakkan minyak yang menyumbat kelenjar dan mempercepat penyembuhan.
- Memijat kelopak mata dengan lembut untuk membantu mengeluarkan minyak yang tersumbat.
- Obat-obatan: salep atau tetes mata antibiotik dan steroid dapat mengurangi peradangan.
- Pembedahan Minor: jika kalazion tidak kunjung sembuh atau sangat besar, dokter mungkin perlu melakukan prosedur bedah kecil untuk mengeluarkan isi kalazion.
Pencegahan
- Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh mata
- Rutin membersihkan kelopak mata.
- Mengobati kondisi peradangan kelopak mata (blefaritis) dengan baik dapat membantu mencegah kalazion.
- Memastikan lensa kontak dan wadahnya selalu bersih.
- Mengganti produk kosmetik mata secara teratur dan tidak berbagi produk kosmetik dengan orang lain.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
- Kelopak mata bengkak berwarna merah, panas, nyeri, atau melepuh
- Kelopak mata tiba-tiba terkulai
- Tidak dapat membuka mata atau mempertahankan mata terbuka
- Rasa sakitnya ada di mata (bukan kelopak mata)
- Bagian putih mata sangat merah, baik sebagian atau seluruhnya
- Sakit kepala atau mual
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Penglihatan berubah, misalnya penglihatan kabur dan melihat kilatan cahaya bergelombang, pola zigzag, atau bintik atau garis berwarna
- Demam tinggi, atau merasa panas dan menggigil, atau merasa tidak enak badan secara umum
- Terdapat reaksi alergi