Penyakit
Disfungsi Ereksi
September 21, 2024
Disfungsi ereksi (impotensi) sangat umum terjadi, terutama pada pria yang berusia di atas 40 tahun. Biasanya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, tetapi sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter jika masalah ini terus terjadi.
Disfungsi ereksi terjadi ketika Anda mengalami salah satu dari dua hal berikut:
- Tidak dapat mendapatkan ereksi.
- Tidak dapat mempertahankan ereksi cukup lama untuk berhubungan seks.
Tergantung pada penyebabnya, Anda mungkin masih dapat mendapatkan ereksi pada waktu lain, seperti saat Anda bangun tidur. Terkadang, Anda juga mungkin mengalami penurunan dorongan seksual (kehilangan libido).
Penyebab
Proses rangsangan seksual pada pria melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh masalah pada salah satu dari komponen ini. Selain itu, stres dan masalah kesehatan mental juga dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.
Terkadang, kombinasi masalah fisik dan psikologis dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Misalnya, kondisi fisik ringan yang melambatkan respon seksual Anda dapat menyebabkan kecemasan dalam mempertahankan ereksi. Kecemasan tersebut kemudian dapat memicu atau memperburuk disfungsi ereksi.
- Penyebab Fisik
Pada banyak kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor fisik. Beberapa penyebab umum meliputi:- Penyakit jantung
- Pembuluh darah tersumbat (aterosklerosis)
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Obesitas
- Sindrom metabolik — kondisi yang melibatkan peningkatan tekanan darah, kadar insulin tinggi, lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kolesterol tinggi
- Penyakit Parkinson
- Sklerosis multipel
- Beberapa obat resep
- Penggunaan tembakau
- Penyakit Peyronie — perkembangan jaringan parut di dalam penis
- Alkoholisme dan bentuk penyalahgunaan zat lainnya
- Gangguan tidur
- Pengobatan untuk kanker prostat atau pembesaran prostat
- Operasi atau cedera yang memengaruhi area panggul atau sumsum tulang belakang
- Kadar testosteron rendah
- Penyebab Psikologis
Otak memainkan peran penting dalam memicu rangkaian peristiwa fisik yang menyebabkan ereksi, dimulai dengan perasaan kegembiraan seksual. Beberapa hal dapat mengganggu perasaan seksual dan menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi, termasuk:- Depresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya
- Stres
- Masalah hubungan akibat stres, komunikasi yang buruk, atau masalah lainnya
Faktor risiko
Seiring bertambahnya usia, ereksi mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terjadi dan mungkin tidak sekeras sebelumnya. Anda mungkin memerlukan sentuhan langsung pada penis Anda untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi.
Berbagai faktor risiko dapat berkontribusi terhadap disfungsi ereksi, termasuk:
- Kondisi medis, terutama diabetes atau penyakit jantung
- Penggunaan tembakau, yang menghambat aliran darah ke pembuluh vena dan arteri dan dapat — dalam jangka waktu tertentu — menyebabkan kondisi kesehatan kronis yang menyebabkan disfungsi ereksi
- Kelebihan berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas
- Beberapa jenis pengobatan medis, seperti operasi prostat atau terapi radiasi untuk kanker
- Cedera, terutama jika merusak saraf atau arteri yang mengendalikan ereksi
- Obat-obatan, termasuk antidepresan, antihistamin, dan obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi, nyeri, atau kondisi prostat
- Kondisi psikologis, seperti stres, kecemasan, atau depresi
- Penggunaan obat dan alkohol, terutama jika Anda pengguna obat jangka panjang atau peminum berat
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi adalah dengan membuat pilihan gaya hidup sehat dan mengobati kondisi kesehatan yang sudah ada. Misalnya:
- Bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengobati diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan kronis lainnya.
- Melakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan medis.
- Berhenti merokok, batasi atau hindari konsumsi alkohol, dan jangan menggunakan obat-obatan ilegal.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres.
- Mencari bantuan untuk mengatasi kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Konsultasi
Bagi banyak orang, pemeriksaan fisik dan menjawab pertanyaan mengenai riwayat medis sudah cukup bagi dokter untuk mendiagnosis disfungsi ereksi dan merekomendasikan pengobatan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan kronis atau dokter Anda menduga adanya kondisi mendasar yang terlibat, Anda mungkin memerlukan tes lebih lanjut atau konsultasi dengan seorang spesialis.
Pemeriksaan
Tes untuk kondisi mendasar mungkin meliputi:
- Pemeriksaan fisik. Ini mungkin meliputi pemeriksaan hati-hati terhadap penis dan testis Anda serta pemeriksaan saraf Anda untuk menilai sensasi.
- Tes darah. Sampel darah Anda mungkin dikirim ke laboratorium untuk memeriksa tanda-tanda penyakit jantung, diabetes, kadar testosteron rendah, dan kondisi kesehatan lainnya.
- Tes urine (urinalisis). Seperti tes darah, tes urine digunakan untuk mencari tanda-tanda diabetes dan kondisi kesehatan mendasar lainnya.
- Ultrasonografi. Tes ini biasanya dilakukan oleh seorang spesialis untuk melihat apakah Anda memiliki masalah aliran darah. Tes ini terkadang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam penis untuk merangsang aliran darah dan menghasilkan ereksi.
- Pemeriksaan psikologis. Dokter Anda mungkin akan mengajukan pertanyaan untuk menilai depresi dan kemungkinan penyebab psikologis lain dari disfungsi ereksi.
Pengobatan
Pengobatan umumnya dapat membantu memperbaiki disfungsi ereksi.
- Obat-obatan untuk disfungsi ereksi
Pengobatan utama adalah obat-obatan yang meningkatkan aliran darah ke penis Anda, yang disebut inhibitor PDE-5. Ini meliputi:
- sildenafil (Viagra)
- tadalafil (Cialis)
- vardenafil (Levitra)
- avanafil (Spedra)
Anda dapat mendapatkan sildenafil dengan resep dokter atau membelinya dari apotek. Anda memerlukan resep dokter untuk jenis obat lainnya.
- Pompa vakum
Pompa vakum mendorong aliran darah ke penis, menyebabkan ereksi.
Pompa ini efektif untuk sebagian besar pria dan dapat digunakan jika obat tidak cocok atau tidak berhasil.
- Mengatasi penyebab disfungsi ereksi
Dukungan
Tidak peduli apakah penyebabnya fisik, psikologis, atau kombinasi keduanya, disfungsi ereksi dapat menjadi sumber stres mental dan emosional bagi Anda dan pasangan Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:
- Jangan menganggap Anda memiliki masalah jangka panjang. Jangan memandang masalah ereksi sesekali sebagai refleksi kesehatan atau maskulinitas Anda, dan jangan mengharapkan masalah ereksi akan muncul lagi pada hubungan seksual berikutnya secara otomatis. Ini dapat menyebabkan kecemasan, yang mungkin membuat disfungsi ereksi semakin buruk.
- Libatkan pasangan seksual Anda. Pasangan Anda mungkin menganggap ketidakmampuan Anda untuk ereksi sebagai tanda minat seksual yang berkurang. Penjelasan Anda bahwa hal ini bukanlah kasusnya dapat membantu. Komunikasikan secara terbuka dan jujur mengenai kondisi Anda. Pengobatan dapat lebih berhasil jika Anda melibatkan pasangan Anda.
- Jangan mengabaikan stres, kecemasan, atau masalah kesehatan mental lainnya. Bicarakan dengan dokter atau konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan mental untuk mengatasi masalah ini.