GHP
Keracunan Makanan
September 25, 2024
Deskripsi
Keracunan makanan terjadi akibat infeksi saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau bahan kimia berbahaya pada makanan dan minuman. Biasanya terjadi secara tiba-tiba dan kebanyakan orang membaik tanpa pengobatan.
Gejala
Keracunan makanan merupakan suatu kejadian iritasi saluran pencernaan yang akibat makanan atau minuman. Seringkali bersifat akut/cepat, tiba-tiba dan tidak berlangsung lama. Gejala keracunan makanan meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Demam
- Merasa lelah
- Pegal dan menggigil
Keracunan makanan biasanya berlangsung kurang dari seminggu dan hilang dengan sendirinya. Terkadang, keracunan makanan bisa berlangsung lebih lama atau menimbulkan masalah serius dan fatal.
Penyebab
Umumnya keracunan makanan disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit pada makanan dan minuman yang tercemar. Selain itu, bahan kimia juga dapat menjadi penyebab keracunan. Bahan kimia berbahaya yang mungkin ada di beberapa makanan dan menyebabkan keracunan yaitu:
- Ikan dan kerang yang mengandung racun dari alga atau bakteri
- Beberapa jenis jamur liar
- Buah dan sayuran yang tidak dicuci dan mengandung banyak pestisida kimia
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis keracunan makanan dari gejala seseorang, riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik. Terkadang, ketika gejala menjadi lebih parah atau bertahan lebih lama, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk memeriksa kemungkinan lain dari penyakit ini.
Penanganan
Dalam kebanyakan kasus, penderita keracunan makanan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis, tetapi penting bagi mereka untuk mendapatkan banyak cairan dan elektrolit agar tidak mengalami dehidrasi. Namun perlu dihindari beberapa makanan yang dapat memperburuk gejala seperti:
- Kafein
- Makanan tinggi lemak
- Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula sederhana, seperti minuman manis dan beberapa jus buah
- Susu dan produk susu yang mengandung laktosa (beberapa orang yang baru pulih dari keracunan makanan mengalami kesulitan mencerna laktosa hingga satu bulan atau lebih setelah mereka keracunan makanan)
Bila bayi mengalami keracunan makanan, sebaiknya bayi diberikan ASI atau susu formula seperti biasa agar tidak mengganggu nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Pengobatan
Obat-obatan berikut dapat mengatasi keracunan makanan seperti:
- Minuman rehidrasi oral untuk diare atau muntah (ORALIT)
- Probiotik (bakteri baik usus) yang dapat ditemukan di beberapa jenis minuman hingga berbentuk obat/kapsul
- Penurun panas seperti Parasetamol, Ibuprofen, atau Metamizole
- Obat-obatan yang dijual bebas seperti loperamide dan bismut subsalisilat untuk orang dewasa
Pencegahan
Cara terpenting untuk mencegah keracunan makanan adalah dengan menyimpan, memasak, mencuci, dan mengolah makanan dengan benar.
Kapan harus mencari bantuan dokter?
Orang harus mendapatkan bantuan dari dokter ketika mereka:
- Tidak bisa minum cukup cairan atau minuman rehidrasi
- Mengalami perubahan kondisi mental seperti mudah tersinggung, kurang energi, atau kebingungan
- Mengalami demam tinggi (dewasa dan anak yang lebih besar) atau demam apa pun pada anak kecil
- Muntah yang banyak
- Mengalami buang air besar sebanyak 6 kali atau lebih dalam 1 hari
- Anak-anak yang diare lebih dari 1 hari atau orang dewasa yang diare lebih dari 3 hari
- Memiliki gejala sistem saraf seperti sakit kepala yang parah atau tidak kunjung hilang, kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda
- Mengalami nyeri hebat di perut atau dubur
- Tinja berwarna hitam dan lengket (seperti aspal) atau disertai darah atau nanah
- Memiliki gejala dehidrasi atau masalah lainnya (mulut kering)
- Orang lanjut usia, wanita hamil, bayi, atau orang dengan sistem kekebalan lemah atau masalah kesehatan lainnya