Obgyn
Kehamilan Ektopik
September 24, 2024
Deskripsi Penyakit
Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi dimana ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di salah satu saluran tuba. Saluran tuba adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Jika sel telur tersangkut di dalamnya, sel tidak akan berkembang menjadi bayi dan kesehatan mungkin berisiko jika kehamilan berlanjut. Kehamilan ektopik tidak dapat dipertahankan. Biasanya kehamilan akan diterminasi dengan menggunakan obat atau operasi
Gejala
Kehamilan ektopik tidak selalu menimbulkan gejala dan hanya dapat dideteksi saat pemeriksaan kehamilan rutin. Berikut beberapa gejala yang mungkin ada pada kehamilan ektopik:
- Telat haid dan tanda-tanda kehamilan lainnya
- Sakit perut bagian bawah di satu sisi
- Perdarahan vagina atau keputihan encer berwarna coklat
- Rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau besar
Penyebab
Dalam banyak kasus, penyebab kehamilan ektopik masih tidak jelas. Kadang-kadang hal ini terjadi ketika ada masalah pada saluran tuba, misalnya saluran tuba menyempit atau tersumbat. Berikut hal yang berhubungan dengan peningkatan risiko kehamilan ektopik :
- Penyakit radang panggul (PID), peradangan pada sistem reproduksi wanita, biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS)
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, berisiko mengalami kehamilan ektopik lagi sekitar 10%
- Operasi sebelumnya pada saluran tuba
- Perawatan kesuburan, seperti tindakan in vitro fertilization (IVF), minum obat untuk merangsang ovulasi (pelepasan sel telur) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik
- Hamil saat menggunakan alat kontrasepsi (IUD) atau sistem intrauterine untuk kontrasepsi. Jarang terjadi kehamilan saat menggunakan alat ini, namun jika kehamilan benar terjadi, kemungkinan besar pasien akan mengalami kehamilan ektopik
- Merokok
- Bertambahnya usia, risiko tertinggi terjadi pada wanita hamil berusia di atas 35 tahun
Diagnosis
Sulit untuk mendiagnosis kehamilan ektopik hanya dari gejala saja, karena gejalanya mungkin mirip dengan kondisi lain. Pasien akan dilakukan pemeriksaan tes kehamilan terlebih dahulu untuk memastikan kehamilan. Jika pasien memiliki gejala kehamilan ektopik dan hasil tes kehamilan positif, akan dilakukan beberapa pemeriksaan meliputi :
- USG vagina. Kehamilan ektopik biasanya didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Pemeriksaan ini sering kali menunjukkan apakah sel telur yang telah dibuahi telah tertanam di salah satu saluran tuba, meskipun terkadang sulit dikenali.
- Tes darah, dilakukan untuk mengukur hormon kehamilan (HcG) dan dapat dilakukan dua kali, dengan selang waktu 48 jam, untuk melihat perubahan kadarnya seiring waktu. Pemeriksaan ini dapat menjadi cara yang berguna untuk mengidentifikasi kehamilan ektopik yang tidak ditemukan selama pemindaian ultrasonografi, karena tingkat hormon hCG cenderung lebih rendah dan meningkat lebih lambat dari waktu ke waktu dibandingkan pada kehamilan normal.
- Laparoskopi. Jika masih belum jelas apakah pasien mengalami kehamilan ektopik atau lokasi kehamilan belum diketahui, mungkin akan dilakukan laparoskopi. Prosedur ini adalah jenis operasi lubang kunci yang dilakukan dengan anestesi umum yang melibatkan pembuatan sayatan kecil di perut dan memasukkan tabung penglihatan yang disebut laparoskop. Dokter akan menggunakan laparoskop untuk memeriksa rahim dan saluran tuba secara langsung. Jika kehamilan ektopik ditemukan selama prosedur, instrument bedah kecil dapat digunakan untuk mengangkatnya guna menghindari kemungkinan perlunya operasi kedua di kemudian hari.
Kapan harus mencari pertolongan medis segera?
Panggil ambulans atau pergilah segera ke departemen gawat darurat terdekat jika mengalami kombinasi dari gejala berikut:
- Nyeri perut tiba-tiba, tajam, dan sangat intens
- Merasa sangat pusing atau pingsan
- Mual
- Kulit terlihat sangat pucat
Gejala-gejala ini bisa menandakan bahwa tuba falopi (tabung indung telur) telah pecah (ruptured). Hal ini sangat serius dan pembedahan untuk memperbaiki tabung indung telur perlu dilakukan sesegera mungkin. Pecahnya tabung indung telur dapat mengancam jiwa, tetapi untungnya kasus ini jarang terjadi dan bisa diobati jika ditangani dengan cepat.
Penanganan
- Dengan pengobatan dapat dilakukan suntikan obat kuat yang disebut metotreksat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kehamilan
- Pembedahan, pembedahan (laparoskopi) dilakukan dengan anestesi umum untuk mengangkat sel telur yang telah dibuahi, biasanya bersama dengan tuba falopi yang terkena.