Endrokrinologi

Kanker Tiroid

September 25, 2024

Kanker Tiroid

Deskripsi

Kanker tiroid merupakan kanker yang ditemukan di kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berukuran kecil yang terletak di leher bagian depan bawah. Kelenjar tiroid berperan dalam memproduksi hormon tiroid yang membantu beberapa fungsi organ tubuh, seperti sistem pencernaan, otot, dan jantung. Kanker ini lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria. Keparahan dari kanker tiroid bergantung pada jenis kanker tiroid, seberapa besar ukuran kankernya, apakah sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, dan kesehatan pasien secara umum.

Gejala

Kanker tiroid menyebabkan beberapa gejala, meliputi:

  • Benjolan pada leher bagian depan bawah. Benjolan biasanya teraba keras, mengalami pembesaran secara perlahan, dan tidak nyeri
  • Suara serak
  • Nyeri tenggorokan
  • Kesulitan menelan atau bernapas
  • Nyeri pada bagian depan leher atau perasaan seperti terdapat sesuatu yang menekan leher bagian depan

Selain gejala-gejala khas tersebut yang umumnya dialami pasien kanker tiroid, terdapat beberapa gejala lainnya yang dapat menyertai, meliputi:

  • Wajah memerah. Kondisi ini mungkin lebih sulit terlihat pada kulit yang berwarna cokelat atau hitam
  • Diare
  • Penurunan berat badan
  • Batuk

Penyebab

Penyebab dari kanker tiroid belum diketahui secara pasti. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh banyak faktor risiko, meliputi:

  • Paparan radiasi
    • Orang yang memiliki riwayat terpapar radiasi terlalu sering pada bagian leher atau menjalani radioterapi, terutama pada usia anak-anak dan remaja memiliki risiko tinggi mengalami kanker tiroid.
  • Jenis kelamin dan hormon
    • Wanita yang belum mengalami menopause (tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut) berisiko tinggi mengalami kanker tiroid karena pengaruh hormon yang dimiliki oleh wanita.
  • Genetik
    • Terjadinya delesi atau pengurangan jumlah susunan gen dapat menyebabkan terjadinya kanker tiroid. Selain itu, faktor keturunan, seperti riwayat keluarga dengan kanker tiroid juga menjadi salah satu risiko terjadinya kanker tiroid.
  • Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung yodium
  • Riwayat kanker sebelumnya, seperti kanker payudara, kanker esofagus, kanker testis, atau limfoma non-hodgkin

Penegakan Diagnosis

Diagnosis dari kanker tiroid ditegakkan berdasarkan keluhan pasien, hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter, dan pemeriksaan penunjang (pemeriksaan tambahan). Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan laboratorium
    • Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kadar hormon tiroid (T4 dan T3), dan kadar hormon perangsang kelenjar tiroid (TSH). Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid. Pada kanker tiroid, hasil pemeriksaan TSH, T3, dan T4 umumnya normal atau meningkat pada hormon TSH.
  • Pemeriksaan radiologi
    • Pemeriksaan radiologi awal yang dilakukan berupa ultrasonografi (USG) leher untuk mengetahui ukuran dari tumor (benjolan) di leher. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan scan, seperti CT scan, MRI scan, atau PET scan untuk melihat seberapa jauh penyebaran (atau stadium) kanker tiroid.
  • Pemeriksaan biopsi
    • Biopsi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel dari kelenjar tiroid menggunakan jarum untuk menentukan apakah benjolan di leher merupakan kanker (ganas) atau non-kanker (jinak).

Pengobatan

Pengobatan pada kanker tiroid bergantung pada beberapa hal, meliputi:

  • Ukuran dan jenis kanker tiroid
  • Penyebaran kanker tiroid ke organ lainnya
  • Kesehatan pasien secara umum

Berikut beberapa pilihan terapi untuk mengobati kanker tiroid:

  1. Operasi atau pembedahan
    • Pembedahan adalah pengobatan paling umum untuk kanker tiroid. Jenis pembedahan yang dilakukan tergantung pada jenis dan stadium kankernya, antara lain:
      • Pengangkatan seluruh kelenjar tiroid (disebut tiroidektomi total)
      • Pengangkatan sebagian kelenjar tiroid (disebut tiroidektomi parsial)
    • Selama pembedahan, beberapa kelenjar getah bening di leher mungkin diangkat jika kanker telah menyebar ke kelenjar tersebut.
  2. Terapi hormon
    • Jika pasien sudah menjalani operasi pengangkatan kelenjar tiroid, baik seluruh atau sebagian kelenjar, umumnya perlu mengonsumsi tablet hormon untuk menggantikan hormon tiroid yang dibuat oleh kelenjar tiroid. Terapi hormon juga dapat mencegah kanker muncul kembali (kambuh).
  3. Terapi yodium radioaktif
    • Terapi yodium radioaktif menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker. Dalam terapi ini, pasien akan mengonsumsi tablet atau minuman yang mengandung radiasi. Pasien yang menjalani pengobatan ini bertujuan untuk:
      • Membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal atau menghentikan kambuhnya kanker setelah operasi
      • Jika kanker kambuh kembali atau menyebar ke bagian tubuh lain

Jika pasien menderita kanker tiroid stadium akhir, kondisi tersebut sangat sulit diobati dan mungkin tidak dapat disembuhkan. Pada stadium akhir, tujuan pengobatan adalah untuk membatasi kanker dan gejalanya, serta membantu pasien hidup lebih lama. Pasien umumnya akan dirawat oleh tim paliatif, yaitu tim khusus yang terdiri dari dokter dan perawat yang bekerja sama untuk mengurangi keluhan yang dialami pasien.

Cara Menurunkan Risiko Kanker Tiroid

Menerapkan pola hidup sehat dapat menurunkan peluang terkena kanker tiroid maupun jenis kanker lainnya. Berikut perilaku hidup sehat yang dapat dilakukan:

  • Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *