Endrokrinologi
Hipoparatiroid
September 25, 2024
Deskripsi
Hipoparatiroid merupakan kondisi dimana kelenjar paratiroid (yang terletak di leher, dekat dengan kelenjar tiroid) memproduksi hormon paratiroid dengan jumlah sedikit (di bawah batas normal). Kondisi tersebut menyebabkan kadar kalsium dalam darah turun (disebut hipokalsemia) dan kadar fosfor dalam darah meningkat (disebut hiperfosfatemia), yang dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti kram, nyeri, dan kedutan pada otot.
Gejala
Gejala dari hipoparatiroid, meliputi:
- Sensasi kesemutan (parestesia) di ujung jari tangan, jari kaki, dan bibir
- Kedutan pada otot wajah
- Nyeri atau kram otot, terutama pada otot kaki dan perut
- Kelelahan
- Perubahan suasana hati, seperti perasaan mudah tersinggung, cemas, atau depresi
- Kulit kering dan kasar
- Rambut kasar yang mudah patah dan rontok
- Kejang
Penyebab
Penyebab paling umum dari hipoparatiroid adalah pengangkatan atau cedera yang tidak disengaja mengenai kelenjar paratiroid selama operasi di area leher. Penyebab lainnya yang memicu hipoparatiroid, antara lain:
- Kondisi autoimun merupakan kondisi dimana tubuh secara keliru menyerang jaringannya sendiri, seperti penyakit Addison dan anemia pernisiosa
- Lahir tanpa kelenjar paratiroid atau kelenjar tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada orang dengan kelainan genetik bawaan sindrom DiGeorge
- Radioterapi untuk mengobati kanker di tenggorokan atau leher
- Kadar magnesium dalam darah rendah, misalnya karena konsumsi alkohol berlebihan
Penegakan Diagnosis
Diagnosis hipoparatiroid dapat ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan hasil sebagai berikut:
- Kadar hormon paratiroid rendah
- Kadar kalsium dalam darah yang rendah
- Kadar fosfor dalam darah yang tinggi
Pengobatan
Pengobatan hipoparatiroid bertujuan untuk meringankan gejala dan mengembalikan kadar kalsium dan mineral lainnya menjadi normal. Kadar kalsium normal berkisar antara 2,2 hingga 2,6 milimol per liter (mmol/L). Untuk mencapai kadar yang normal, pasien dapat mengonsumsi suplemen kalsium karbonat dan vitamin D, seperti calcitriol atau alfacalcidol. Suplemen tersebut umumnya dikonsumsi seumur hidup. Jika kadar kalsium dalam darah sangat rendah atau pasien mengalami kejang otot, maka kalsium akan diberikan melalui infus. Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi kalsium dan rendah fosfor. Sumber kalsium yang tinggi berasal dari beberapa makanan berikut:
- Susu, keju, dan makanan olahan susu lainnya
- Sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, kubis
- Kacang kedelai
- Tahu
- Roti atau makanan lainnya yang terbuat dari tepung yang difortifikasi
- Ikan, seperti sarden
Pasien juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau kadar hormon paratiroid, kalsium, dan fosfor.