Penyakit
Epistaxis
September 21, 2024
Kondisi dimana terjadi perdarahan keluar melalui hidung. Orang awam mengenal dengan istilah mimisan. Mimisan setiap orang dapat mengalaminya dan perdarahan dapat pada salah satu hidung maupun keduanya. Mimisan biasanya bukan gejala penyakit serius. Namun, jika mimisan berulang-ulang, bertahan lama (lebih dari 20 menit), dan sulit untuk dihentikan maka segera harus berkonsultasi dengan dokter.
Mimisan berasal dari pecahnya pembuluh darah di depan hidung menyebabkan epistaksis anterior atau bagian belakang hidung menyebabkan epistaksis posterior. Mimisan yang berasal dari pembuluh darah di bagian belakang hidung dapat mengakibatkan kondisi lebih serius dan lebih sulit dihentikan.
Gejala
Mimisan tidak memiliki gejala lain selain pendarahan melalui hidung. Namun, jika mimisan terjadi dalam waktu yang cukup lama, dalam jumlah besar, dan disertai gejala lain (demam, perdarahan di tempat lain, kulit pucat, dingin di kaki dan tangan, sesak napas, serta penurunan kesadaran maka perlu diwaspadai.
Penyebab
- Kondisi udara dingin atau kering
- Kebiasaan mengorek hidung
- Membuang ingus terlalu kencang
- Infeksi yang membuat hidung tersumbat, seperti flu
- Hidung bengkok karena cedera atau genetik
- Penggunaan berlebih obat semprot untuk meredakan hidung
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Pengguna obat-obat pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, dan heparin
- Pengguna barang terlarang lainnya, seperti kokain
Pengobatan
Jika Anda mimisan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah tenang dan jangan panik. Langkah-langkah penanganan awal mimisan
- Jangan berbaring, sebaiknya duduk tegak
- Mencegah darah yang keluar dari hidung masuk ke tenggorokan, condongkan tubuh ke depan. Hal ini dilakukan agar tidak muntah
- Pencet hidung dengan jari telunjuk dan ibu jari selama 10–15 menit, lalu bernapas melalui mulut
- Mengurangi perdarahan, kompres pangkal hidung dengan kompres dingin
Sebaliknya, penanganan medis diperlukan jika tindakan di atas tidak dapat menghentikan mimisan. Segera datang ke IGD untuk mendapatkan penanganan, dokter dapat melakukan hal-hal seperti menekan area pembuluh darah dengan tampon di hidung. Selain itu, menutup pembuluh darah yang pecah dengan bahan kimia atau kauterisasi, serta tindakan operasi.
Pencegahan
- Hindari tindakan mengorek-ngorek hidung
- Jangan membuang ingus terlalu keras
- Oleskan krim pelembab pada dinding hidung 3 kali sehari untuk menjaga kelembapan
- Hindari merokok, karena merokok dapat mengurangi kelembapan hidung dan meningkatkan iritasi hidung
- Jika saat ini Anda mengonsumsi obat pengencer, seperti aspirin, warfarin, atau heparin sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter