Obgyn
Diabetes Gestasional
September 24, 2024
Deskripsi
Diabetes gestasional adalah kondisi dimana tingginya kadar gula darah (glukosa) yang berkembang selama kehamilan dan biasanya menghilang setelah melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan, namun lebih sering terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Hal ini terjadi ketika tubuh kita tidak dapat memproduksi cukup insulin yaitu hormon yang membantu dalam mengontrol kadar gula darah. Diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah pada pasien dan bayinya selama kehamilan dan setelah kelahiran. Namun risikonya dapat dikurangi jika kondisi ini terdeteksi sejak dini dan dikelola dengan baik.
Faktor Risiko
Setiap wanita dapat terkena diabetes gestasional selama kehamilan. Namun risiko akan meningkat pada :
- Usia >40 tahun
- BMI > 30
- Anak sebelumnya memiliki berat lahir 4,5 kg atau lebih
- Menderita diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
- Riwayat diabetes pada keluarga
Gejala
Diabetes gestasional biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Kebanyakan kasus hanya ditemukan ketika kadar gula darah diuji selama pemeriksaan. Gejala yang mungkin ditemukan adalah:
- Peningkatan rasa haus
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Mulut kering
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Gatal pada alat kelamin
Bagaimana diabetes gestasional dapat mempengaruhi kehamilan?
Kebanyakan wanita dengan diabetes gestasional memiliki kehamilan normal dengan bayi yang sehat. Namun diabetes gestasional dapat menimbulkan masalah seperti :
- Bayi lahir lebih besar dari biasanya, hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam proses persalinan dan meningkatkan kemungkinan diperlukannya induksi persalinan atau operasi Caesar
- Polihidramnion, yakni dimana cairan ketuban (cairan yang mengelilingi bayi) yang terlalu banyak di dalam rahim yang dapat menyebabkan persalinan prematur atau masalah saat persalinan
- Kelahiran prematur, melahirkan sebelum minggu ke-37 kehamilan
- Pre-eklampsia, suatu kondisi dimana tekanan darah tinggi pada kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan jika tidak diobati
- Bayi yang mengalami gula darah rendah atau kulit dan mata menguning setelah ia lahir dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit
Menderita diabetes gestasional juga berarti kita memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes melitus tipe 2 di masa depan.
Skrining
Pada kunjungan pertama sekitar minggu ke 8-12 kehamilan, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan apakah kita berisiko tinggi terkena diabetes gestasional. Jika memiliki 1 atau lebih faktor risiko diabetes gestasional, akan dilakukan tes skrining pada anda. Skrining yang dilakukan yaitu tes toleransi glukosa oral (TTGO). TTGO dilakukan pada usia kehamilan antara 24 dan 28 minggu. Jika pernah menderita diabetes gestasional sebelumnya, pasien akan ditawari TTGO di awal kehamilan, kemudian TTGO lainnya pada usia kehamilan 24 minggu hingga 28 minggu jika tes pertama normal.
Penanganan
- Jika menderita diabetes gestasional, kemungkinan terjadi masalah pada kehamilan dapat dikurangi dengan mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah dapat diturunkan dengan mengubah pola makan dan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas ringan seperti jalan kaki, berenang, dan yoga prenatal dapat membantu menurunkan gula darah. Pasien akan diberikan obat jika kadar gula darah masih belum stabil 1 hingga 2 minggu setelah mengubah pola makan dan berolahraga secara teratur, atau jika kadar gula darah pasien sangat tinggi saat pertama kali didiagnosis. Dapat diberikan obat antidiabetes dalam bentuk tablet atau suntikan insulin. Kadar gula darah pasien dapat meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan, jadi meskipun kadar gula darah membaik pada awalnya, pasien mungkin perlu minum obat di kemudian hari saat hamil. Pasien biasanya dapat berhenti minum obat ini setelah melahirkan.
- Lakukan pemantauan pada kehamilan. Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah, seperti tumbuh lebih besar dari biasanya. Hal yang harus dilakukan yaitu :
- Pemeriksaan USG sekitar minggu ke 18 hingga 20 kehamilan untuk memeriksa kelainan pada bayi.
- Pemeriksaan USG pada minggu ke 28, 32, dan 36 untuk memantau pertumbuhan bayi dan jumlah cairan ketuban, ditambah pemeriksaan rutin mulai minggu ke 38 dan seterusnya