Bedah Umum
Apendisitis
September 21, 2024
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu. Usus buntu merupakan kantong kecil dan tipis dengan panjang sekitar 5 sampai 10 cm yang menonjol dari ujung kanan bawah usus besar Anda. Kotoran (feses) yang melalui usus besar dapat menyumbat atau menginfeksi usus buntu, sehingga menyebabkan peradangan.
Gejala
Radang usus buntu biasanya diawali dengan rasa sakit di bagian tengah perut yang hilang timbul. Kemudian, rasa sakitnya akan terasa menjalar ke sisi kanan bawah, tempat usus buntu biasanya berada, dan menetap bahkan bertambah parah. Gejala lainnya berupa demam yang dikarenakan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi yang terjadi. Rasa mual dan kehilangan nafsu makan juga terjadi pada pasien dengan radang usus buntu. Selain itu, diare juga terjadi pada sebagian orang, hal ini mungkin disebabkan oleh peradangan pada usus buntu yang mengiritasi bagian usus besar disekitarnya. Jika Anda merasakan nyeri yang tiba-tiba bertambah parah dan menyebar ke seluruh perut, atau jika nyeri Anda membaik untuk sementara sebelum bertambah parah lagi kemungkinan usus buntu Anda pecah, yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Penyebab
Ukuran dan lokasi usus buntu membuatnya rentan terjadi peradangan. Kotoran yang berada pada usus besar kadang terperangkap di usus buntu, kotoran ini mengandung banyak bakteri sehingga menyebabkan terjadinya infeksi pada usus buntu. Secara lebih rinci penyebab terjadinya penyakit ini meliputi:
- Kotoran yang mengeras. Feses yang mengendap dikenal sebagai fecalith atau batu usus buntu dapat tersangkut pada usus buntu Anda. Kotoran ini membawa bakteri serta dapat menjebak bakteri yang sudah ada di dalam usus buntu Anda.
- Hiperplasia limfoid. Merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang akan membantu melawan infeksi dengan cara melepaskan dan memproduksi sel darah putih. Sehingga, jaringan limfoid di usus buntu Anda akan mengalami pembengkakan, walaupun infeksi asalnya berada di tempat lain.
- Kolitis. Peradangan yang terjadi di usus besar akibat adanya infeksi radang usus yang dapat menyebar ke tempat lain.
Pemeriksaan
Dokter Anda akan mengecek tanda-tanda terjadinya radang pada usus buntu. Tanda-tanda itu meliputi:
- Tanda McBurney, tanda ini merupakan yang paling umum didapatkan pada penderita usus buntu. Akan ditarik garis imajiner dari tonjolan tulang dekat panggul ke arah pusar, lalu menekan pada dua pertiga jaraknya di daerah perut kanan bawah. Rasa sakit akan dirasakan bila daerah tersebut ditekan.
- Tanda Blumberg, menekan daerah mcburney dan melepaskannya secara cepat. Jika rasa sakit semakin berat berarti tanda ini bernilai positif.
- Tanda Rovsing, ketika menekan sisi kiri bawah perut akan terasa sakit pada sisi kanan bawah perut.
- Tanda Psoas, tanda ini didapatkan ketika usus buntu Anda berada di daerah belakang. Dokter akan meluruskan dan memutar pinggang kanan Anda ke arah luar. Jika terasa sakit, berarti tanda ini bernilai positif.
Tes lainnya meliputi tes darah dan pencitraan. Tes darah akan menunjukkan tanda-tanda peradangan, seperti jumlah sel darah putih yang tinggi atau jumlah protein C-reaktif. Tes pencitraan meliputi USG perut dan CT scan, tes ini akan memperlihatkan apakah usus buntu terjadi pembengkakan atau tidak.
Pengobatan
Pengobatan ini tergantung dari tingkat keparahan yang Anda alami. Jika diketahui saat gejala awal terjadi, dokter Anda akan memberikan antibiotik dan pereda rasa nyeri. Tetapi, untuk pengobatan yang lebih efektif akan segera dilakukan operasi usus buntu. Karena berdasarkan penelitian yang ada, orang dengan penderita radang usus buntu yang hanya diberikan antibiotik dan anti nyeri bisa saja membaik tetapi akan kembali dengan kondisi yang lebih parah kedepannya. Dalam 36 jam setelah didiagnosis radang usus buntu, jika tidak ditangani dengan baik, usus buntu Anda bisa pecah dan menyebabkan komplikasi yang lebih parah. Dokter Bedah akan segera melakukan pembedahan menggunakan metode invasif minimal, seperti bedah laparoskopi.