Obgyn
Plasenta Previa
September 19, 2024
Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menempel di bagian bawah rahim, menutupi sebagian atau seluruh pembukaan leher rahim (serviks). Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan serius pada ibu hamil, terutama saat persalinan mendekati atau selama persalinan. Plasenta previa dapat mempengaruhi cara bayi keluar dari rahim (prosedur persalinan) dan memerlukan perhatian medis yang cermat untuk mengelola risiko komplikasi yang terkait.
Bagaimana tipe plasenta previa?
- Plasenta previa totalis: Plasenta menutupi seluruh pembukaan leher rahim (serviks).
- Plasenta previa parsialis: Plasenta menutupi sebagian pembukaan leher rahim (serviks), tetapi tidak seluruhnya. Bagian tertentu dari leher rahim tetap terbuka.
- Plasenta previa marginalis: Plasenta menempel dekat dengan tepi atau tepat di dekat tepi pembukaan leher rahim (serviks), tetapi tidak menutupinya.
Gejala
- Pendarahan vagina yang tidak terduga, biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
- Perdarahan yang terjadi setelah hubungan intim atau pemeriksaan internal.
- Tidak ada gejala khusus selain pendarahan, meskipun beberapa wanita dapat mengalami kontraksi ringan.
Diagnosis
- Ultrasonografi: Pemeriksaan ultrasonografi merupakan metode utama untuk mengkonfirmasi diagnosis plasenta previa. Ultrasonografi dapat memberikan gambaran detail posisi plasenta dan seberapa jauh plasenta menutupi pembukaan leher rahim (serviks).
- Ultrasonografi transvaginal: Jika hasil ultrasonografi abdominal tidak cukup jelas, dokter mungkin akan melakukan ultrasonografi transvaginal untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang posisi plasenta.
- MRI (Resonansi Magnetik): Kadang-kadang, jika informasi tambahan diperlukan atau jika ada kecurigaan adanya anomali lain, MRI dapat digunakan untuk menilai posisi plasenta dengan lebih detail.
- Pemantauan dan evaluasi lanjutan: Setelah diagnosis ditegakkan, pemantauan teratur akan dilakukan untuk mengamati perubahan posisi plasenta selama kehamilan dan memantau kemungkinan pendarahan atau komplikasi lainnya.
Kapan harus mengunjungi tenaga medis terdekat?
- Pendarahan hebat: Jika mengalami pendarahan vagina yang hebat selama kehamilan, terutama pada trimester kedua atau ketiga, ini bisa menjadi tanda darurat. Pendarahan yang signifikan dapat menyebabkan syok karena kehilangan darah yang cepat.
- Kram atau nyeri hebat: Nyeri perut yang hebat atau kram yang disertai dengan pendarahan dapat menandakan robekan atau pelepasan plasenta previa yang bisa mengancam nyawa.
- Gejala syok: Seperti tekanan darah rendah, kulit pucat dan dingin, pusing atau kebingungan, nafas cepat dan dangkal, atau kesadaran menurun. Gejala ini mengindikasikan bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup aliran darah dan oksigen yang dibutuhkan.
- Kontraksi atau tanda-tanda persalinan prematur: Jika terdapat peningkatan dalam kontraksi atau perubahan dalam lendir serviks, hal ini dapat menunjukkan bahwa persalinan prematur atau komplikasi plasenta previa sedang terjadi.
Dalam situasi-situasi ini, penting untuk segera menghubungi layanan darurat atau pergi ke unit gawat darurat terdekat. Dengan plasenta previa, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Tim medis akan melakukan evaluasi yang mendalam dan memberikan perawatan yang diperlukan, seperti transfusi darah jika diperlukan, untuk mengatasi syok dan mengurangi risiko komplikasi serius lainnya.
Penanganan
- Pemantauan Medis Rutin: Setelah diagnosis ditegakkan, pemantauan teratur dengan bantuan tenaga medis sangat penting. Ini biasanya dilakukan melalui ultrasonografi untuk memantau posisi plasenta dan pertumbuhan janin.
- Istirahat dan Pembatasan Aktivitas: Dokter biasanya merekomendasikan istirahat total atau pembatasan aktivitas untuk mengurangi risiko pendarahan. Aktivitas fisik yang berat dan hubungan intim sering harus dihindari.
- Rawat Inap (Hospitalisasi): Pada kasus yang lebih parah atau jika ada pendarahan yang signifikan, rawat inap di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pengawasan yang lebih ketat dan siap siaga menghadapi keadaan darurat.
- Persiapan untuk Persalinan: Rencana persalinan akan dipertimbangkan tergantung pada posisi plasenta dan kondisi ibu dan janin. Jika plasenta masih menutupi seluruh atau sebagian besar leher rahim (plasenta previa totalis atau parsialis), persalinan melalui operasi caesar (caesarean section) mungkin direkomendasikan untuk menghindari risiko pendarahan selama persalinan normal.
- Transfusi Darah: Jika terjadi pendarahan hebat atau syok, transfusi darah dapat menjadi bagian dari penanganan untuk menggantikan kehilangan darah dan menjaga tekanan darah yang stabil.
- Perencanaan Maternal-Fetal: Tim medis akan merencanakan penanganan dengan mempertimbangkan kesehatan ibu dan bayi. Ini termasuk mempersiapkan fasilitas dan tim medis yang sesuai untuk menghadapi kemungkinan komplikasi selama persalinan.