Endrokrinologi

Hiperparatiroid

September 25, 2024

Hiperparatiroid

Hiperparatiroid merupakan kondisi dimana kelenjar paratiroid (yang terletak di leher, dekat dengan kelenjar tiroid) memproduksi hormon paratiroid dengan jumlah banyak melebihi batas normal. Terdapat 4 kelenjar yang memproduksi hormon paratiroid, yang membantu menjaga kadar kalsium di dalam darah. Jika hormon paratiroid diproduksi dalam jumlah banyak, maka kadar kalsium di dalam darah juga meningkat (disebut hiperkalsemia).

Gejala

Hiperparatiroid menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mengalami gejala yang ringan atau tanpa gejala, sementara yang lainnya mengalami banyak gejala. Gejala yang timbul tidak berkaitan dengan kadar kalsium di dalam darah. Beberapa orang dengan kadar kalsium yang sedikit meningkat mengalami banyak gejala, sedangkan orang dengan kadar kalsium yang lebih tinggi hanya mengalami sedikit atau tanpa gejala.

Berikut beberapa gejala yang dapat terjadi pada pasien hiperparatiroid:

  • Depresi
  • Penurunan konsentrasi
  • Gangguan tidur
  • Kebingungan
  • Mual dan penurunan nafsu makan
  • Kelemahan otot dan kelelahan
  • Nyeri perut
  • Sulit buang air besar atau sembelit

Jika hiperparatiroid tidak diobati, maka menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat, kemudian menimbulkan beberapa gejala, antara lain:

  • Penurunan kesadaran, seperti mengantuk, kebingungan, hingga koma
  • Dehidrasi atau merasa haus
  • Nyeri pada tulang
  • Nyeri pada sendi
  • Detak jantung tidak teratur

Penyebab

Berdasarkan penyebabnya, hiperparatiroid diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

  1. Hiperparatiroid primer
    • Hiperparatiroid ini terjadi ketika terdapat gangguan pada kelenjar paratiroid itu sendiri. Umumnya disebabkan oleh tumor jinak (non-kanker) pada kelenjar tersebut. Kasus hiperparatiroid primer lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dan kebanyakan berusia di atas 60 tahun
  2. Gout artritis sekunder
    • Pada jenis ini, kelenjar paratiroid tidak mengalami gangguan, namun terdapat kondisi lain yang menyebabkan hiperparatiroid, seperti gagal ginjal dan penurunan kadar kalsium yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon paratiroid.
  3. Hiperparatiroid tersier
    • Hiperparatiroid tersier terjadi ketika penyebab dari hiperparatiroid sekunder sudah diatasi, namun kelenjar paratiroid tetap menghasilkan hormon paratiroid secara berlebihan. Jenis hiperparatiroid ini sering dikaitkan dengan gagal ginjal stadium akhir (yang memerlukan dialisis).

Penegakan Diagnosis

Diagnosis hiperparatiroid dapat ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan hasil sebagai berikut:

  • Kadar hormon paratiroid yang tinggi
  • Kadar kalsium dalam darah yang tinggi, diikuti dengan kadar forfor yang rendah

Pemeriksaan x-ray kepadatan tulang juga membantu mendeteksi adanya pengeroposan tulang (osteoporosis), patah tulang, atau pelunakan tulang. Pemeriksaan lainnya, yaitu x-ray, ct scan, atau ultrasonografi (USG) juga dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya penumpukan kalsium atau batu ginjal

Pengobatan

Pengobatan hiperparatiroid dibedakan berdasarkan jenisnya.

  1. Terapi hiperparatiroid primer
    • Operasi pengangkatan kelenjar paratiroid merupakan satu-satunya cara untuk mengobatai hiperparatiroid primer. Jika kadar kalsium darah sangat tinggi, maka pasien perlu dirawat di rumah sakit sesegera mungkin jika kehilangan banyak cairan (dehidrasi). Pasien akan diberikan cairan melalui infus. Obat bifosfonat juga dapat diberikan untuk menurunkan kadar kalsium. Pengobatan tersebut hanya digunakan jangka pendek. Setelah kadar kalsium pasien stabil, diperlukan tindakan operasi untuk mengangkat kelenjar paratiroid. Pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi, misalnya karena kondisi medis lain atau terlalu rentan dapat diberikan tablet cinacalcet untuk mengendalikan kondisi tersebut.
    • Pasien perlu menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Pasien tidak perlu menghindari konsumsi kalsium karena kekurangan asupan kalsium dari makan dapat menyebabkan penurunan kalsium di tulang, sehingga menyebabkan tulang lebih rapuh (osteoporosis). Sebaiknya menghindari makanan yang mengandung tinggi kalsium dan banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Obat-obatan, seperti diuretic thiazide (tablet untuk mengobati tekanan darah tinggi) sebaiknya dihindari karena menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan kadar kalsium.
  2. Terapi hiperparatiroid sekunder
    • Pengobatan hiperparatiroid sekunder bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Rendahnya kadar vitamin D merupakan penyebab paling umum dan dapat diterapi dengan pemberian vitamin D oral (colecalciferol). Penyebab umum lainnya adalah penyakit ginjal. Penyakit ginjal dapat diobati sesuai dengan tingkatan stadiumnya.
  3. Terapi hiperparatiroid tersier
    • Pembedahan biasanya menjadi pengobatan utama untuk hiperparatiroid tersier yang terjadi pada gagal ginjal stadium akhir.

Komplikasi

Kadar kalsium di dalam darah yang tinggi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, meliputi:

  • Osteoporosis
  • Patah tulang
  • Batu ginjal dan gagal ginjal
  • Luka pada organ pencernaan (tukak lambung atau tukak peptikum)
  • Pankreatitis (peradangan pada pankreas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *