Endrokrinologi

Gout Artritis

September 25, 2024

Gout Artritis

Deskripsi

Gout artritis atau asam urat merupakan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri sendi. Pada penyakit ini, terjadi peningkatan kadar asam urat di dalam darah melebihi batas nilai normal (>7 mg/dL pada laki-laki dan >6 mg/dL pada perempuan) yang disebut dengan istilah hiperurisemia. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada laki-laki, terutama seiring bertambahnya usia.

Gejala

Gejala utama yang dialami penderita gout artritis, meliputi:

  • Nyeri hebat yang terjadi secara tiba-tiba pada salah satu sendi. Biasanya pada jempol kaki, namun bisa juga terjadi pada sendi lain di kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, siku, atau lutut
  • Sendi yang terkena mengalami pembengkakan, kemerahan, dan kulit teraba panas
  • Demam
  • Merasa lemas

Penyebab

Berdasarkan penyebabnya, gout artritis diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

  • Gout artritis primer
    • Penyebab terjadinya tipe ini kebanyakan belum diketahui. Penyebabnya diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormon yang menyebabkan peningkatan produksi asam urat
  • Gout artritis sekunder
    • Tipe ini disebabkan karena kekurangan beberapa jenis enzim, meliputi enzim HPRT, glukosa-6 fosfat, dan fruktosa-1 fosfat aldolase.

Gout artritis lebih rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki faktor risiko sebagai berikut:

  • Mengonsumsi alkohol
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung purin dengan jumlah tinggi, seperti ikan laut, jeroan, daging merah
  • Riwayat penyakit lain, seperti obesitas, diabetes melitus, penyakit ginjal, hipertensi, dan kolesterol tinggi
  • Riwayat keluarga mengalami gout artritis
  • Obat-obatan, seperti antihipertensi
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Perempuan yang sudah menopause

Penegakan Diagnosis

Penegakan diagnosis dapat dilakukan berdasarkan gejala dan tanda yang dialami pasien, pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan cairan sendi. Pemeriksaan laboratorium yang umumnya dilakukan adalah kadar asam urat. Pada gout artritis, kadar asam urat dalam darah >7 mg/dL untuk laki-laki dan >6 mg/dL untuk perempuan. Selanjutnya, pemeriksaan cairan sendi bertujuan untuk melihat kristal urat atau monosodium urat dalam cairan sendi.

Pengobatan

Pada saat terjadi serangan gout artritis (terdapat keluhan), pasien biasanya diobati dengan obat antiinflamasi non steroid, seperti ibuprofen. Jika nyeri dan bengkak pada sendi tidak membaik, dapat diberikan steroid dalam bentuk tablet atau suntikan

Serangan gout artritis dapat terjadi kembali setiap beberapa bulan atau beberapa tahun. Gout artritis akan lebih sering kambuh jika tidak diobati. Jika sering mengalami kekambuhan atau kadar asam urat di dalam darah tinggi, maka pasien akan diberikan obat untuk menurunkan kadar asam urat, seperti alopurinol atau obat urikosurik. Obat tersebut harus selalu dikonsumsi meskipun pasien tidak mengalami keluhan sampai kadar asam urat kembali normal dan bertujuan untuk mencegah kekambuhan. Selain obat, mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi, seperti ikan laut dan jeroan juga disarankan untuk menurunkan kadar asam urat.

Pencegahan Kekambuhan Gout Artritis

Menerapkan gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko kekambuhan pada gout artritis, antara lain:

  • Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih (overweight atau obesitas berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh), namun hindari diet yang terlalu ekstrim
  • Mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi
  • Berolahraga secara teratur, namun hindari olahraga yang memberikan banyak tekanan pada sendi
  • Berhenti merokok
  • Mengonsumsi suplemen vitamin C

Komplikasi

Jika mengalami serangan gout artritis berulang dalam jangka waktu yang lama dan tidak diobati, maka dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:

  • Kerusakan pada persendian
  • Terbentuk benjolan keras pada sendi yang terkena, yang disebut thopus. Benjolan ini dapat terasa nyeri dan berdampak pada kehidupan sehari-hari
  • Batu ginjal
  • Artritis kronis atau peradangan pada sendi yang berlangsung lama, namun komplikasi ini jarang terjadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *