Bedah Umum
Abses Apendiks
September 25, 2024
Abses Apendiks merupakan salah satu komplikasi dari apendisitis akut. Abses ini merupakan sekumpulan nanah yang terletak di daerah usus buntu.
Gejala
- Nyeri, awalnya nyeri yang dirasakan tidak begitu parah, namun akan berlanjut menjadi nyeri yang lebih hebat secara bertahap. Nyeri juga akan semakin berat ketika abses mulai terbentuk.
- Demam, gejala ini akan khas dimana terjadi peningkatan yang progresif saat temperatur memuncak.
- Gangguan berkemih, hal ini terjadi karena terbentuknya massa dan abses dekat dengan saluran berkemih.
- Adanya benjolan, ketika disentuh secara perlahan pun benjolan ini sudah akan terasa dan makin lama akan semakin nyeri saat ditekan.
Faktor risiko
Faktor Biologis
- Usia muda (10 -30 tahun)
- Orang dengan riwayat konstipasi
- Memiliki riwayat penyakit imunitas
Faktor Perilaku
- Kurangnya pengetahuan tentang gejala awal abses apendiks
- Terlambatnya penderita ke tempat pelayanan kesehatan
- Diet rendah serat
Faktor Lingkungan
- Lingkungan bermain yang kotor
- Sanitasi lingkungan sekitar yang kurang baik
Faktor Pelayanan Kesehatan
- Terlambatnya hasil diagnosis dan terapi
- Adanya kesalahan dalam diagnosis dan terapi
Pemeriksaan Abses Radang Usus Buntu
Dokter Anda akan mengecek tanda-tanda terjadinya radang pada usus buntu. Tanda-tanda itu meliputi:
- Tanda McBurney, tanda ini merupakan yang paling umum didapatkan pada penderita usus buntu. Akan ditarik garis imajiner dari tonjolan tulang dekat panggul ke arah pusar, lalu menekan pada dua pertiga jaraknya di daerah perut kanan bawah. Rasa sakit akan dirasakan bila daerah tersebut ditekan.
- Tanda Blumberg, menekan daerah mcburney dan melepaskannya secara cepat. Jika rasa sakit semakin berat berarti tanda ini bernilai positif.
- Tanda Rovsing, ketika menekan sisi kiri bawah perut akan terasa sakit pada sisi kanan bawah perut.
- Tanda Psoas, tanda ini didapatkan ketika usus buntu Anda berada di daerah belakang. Dokter akan meluruskan dan memutar pinggang kanan Anda ke arah luar. Jika terasa sakit, berarti tanda ini bernilai positif.
Tes lainnya meliputi tes darah dan pencitraan. Tes darah akan menunjukkan tanda-tanda peradangan, seperti jumlah sel darah putih yang tinggi atau jumlah protein C-reaktif. Tes pencitraan meliputi USG perut dan CT scan, tes ini akan memperlihatkan apakah usus buntu terjadi pembengkakan atau tidak.
Tatalaksana dan Pengobatan
Abses biasanya dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, namun dalam banyak kasus, nanah yang menumpuk perlu dikeluarkan. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat USG atau CT Scan. Anda akan diberikan anti nyeri di kulit dan jarum akan dimasukkan melalui kulit Anda. Jika abses ditemukan selama operasi, area tersebut akan dicuci dengan hati-hati hingga nanah tidak bersisa.